Kelebihan Hijauan Rumput Odot
Kemajuan dunia peternakan sekarang ini diikuti juga dengan perkembangan teknologi di dunia peternakan. Termasuk juga dengan penyedian makanan ternak, seiring dengan kemajuan zaman, alternatif penyediaan makanan yang bagus, berkualitas serta murah menjadi keperluan yang tidak terhindarkan lagi.
Apalagi Indonesia sebagai negara agraris yang dikenal dengan kontur alam yang sangat ganpang untuk bercocok tanam oleh sebab ada salah satu ungkapan yang sangat terkanal adalah “tongkat batu serta kayu jadi tanaman” yang menjadi kelebihan bangsa ini.
Pakan adalah salah satu faktor penting penunjang keberhasilan dunia peternakan di samping bibit serta manajemen pemeliharaanya. Dalam salah satu literatur, Hartanto (2008), menyebutkan jika keperluan pakan menjadi aspek penting dalam mengembangakan bisnis peternakan dengan 70 persen total biaya produksi dikeluarkan untuk biaya pakan.
Kualitas serta kuantitas menjadi faktor pentinng dalam pemberian pakan untuk menunjang pertumbuhan berat badan yang maksimal atau produksi susu yang tinggi dalam bisnis ternak perah. Sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Direktorat Peternakan serta Kesehatan Hewan, BBPTUHPT Baturraden juga ikut mengembangkan penyediaan pakan yang bagus, berkualitas serta murah, terutama yang berupa hijauan.
Rumput odot adalah salah satu jenis hijauan rumput yang memenuhi tipe sebagai salah satu hijauan yang kalau dikembangkan dengan maximal dapat untuk sumber rumput yang ketersediannya dapat kontinyu, berkualitas serta murah. Rumput jenis ini yang sedang dikembangkan serta dibudidayakan di BBPTUHPT Baturraden sekarang ini.
Rumput odot adalah salah satu varietas rumput gajah (Pennisetum purpureum), biasa disebut dengan nama Dwarf Elephant Grass atau Mott Elephant Grass di luar negeri, hijauan ini dapat tumbuh ketika saat musim kemarau dengan tanah yang tingkat kesuburannya rendah.
Hijauan jenis ini pertama kali dijumpai oleh Dr.W. Hanna di Georgia, USA lalu dikembangkan lebih lanjut oleh Dr. Mott serta koleganya di Florida, USA. Di Indonesia sendiri, cikal bakal hijauan ini dikembangkan pada tahun 2007 oleh tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Kanada yang selanjutnya dikembangkan di seluruh Indonesia.
Produksi yang lumayan tinggi menjadi kelebihan tersendiri untuk rumput odot, terlebih ketika saat musim penghujan batang rumput odot terasa lebih empuk sehingga sangat disukai oleh kambing serta domba. Kelebihan lain dari rumput odot yaitu jumlah nutrisi yang cukup tinggi dibanding dengan rumput Gajah, sebagai ilustrasi jumlah protein kasar yang ada dalam daun rumput odot mencapai 12 hingga 14% bahkan ada yang mencapai angka 17 %, disamping itu tingkat kecernaan rumput odot dapat mencapai 65 hingga 70%. Pada saat musim penghujan, interval pemotongan pad antara 30 hingga 40 dengan jumlah anakan rumput odot mencapai 20 anakan pada setiap 2x masa panen.
Baca juga: Rumput Kolonjono Untuk Kambing
Perkembangbiakan rumput odot bisa dilakukan dengan teknik vegetatif, yaitu dengan memanfaatkan percabangan yang tumbuhnya paling bagus. Pemangkasan pada cabang – cabang tersebut dilaksanakan dengan alat yang tajam untuk menghindari luka pada batang, pemangkasan dilakukan pada batang yang akan menjadi bahan tanaman atau stek dengan panjang kurang lebih 30 cm.
Rumput odot bisa ditanam dengan memanfaatkan dua pola. Pertama yaitu monokultur dimana dalam suatu tanah cuma ditanami oleh tanaman odot saja. Pola tanam yang kedua yaitu dengan menanamnya di sela-sela tanaman lain. Jarak tanaman antar barisan yaitu sekitar 50 hingga 75 cm. Pada setiap bedengan tanah yang akan ditanam odot, bisa ditanam 2 atau 3 stek.
Rumput odot dipanen pertama kali pada usia 70 hingga 80 hari. Beberapa ciri yang dapat diamati ketika rumput odot siap panen yaitu saat ruas batang sudah mencapai ukuruan 15 cm. Untuk umur panen kemudiann dapat 35 hingga 45 hari pada musim penghujan atau 40 hingga b50 hari pada musim kemarau.
Jika anda ingin memberikan hijauan rumput odot untuk hewan ternak lebih baik rumput dicacah terlebih dahulu menggunakan mesin pencacah rumput.