Cara Penyimpanan Minyak Atsiri, Ini Tips yang Harus Kamu Ketahui!

Minyak atsiri. Mungkin ada sebagian yang sudah mengenal minyak ini dan ada sebagian yang masih asing dengan keberadaan minyak yang satu ini. Minyak atsiri terkenal di kalangan orang – orang yang menyukai aromateraphy. Selain itu minyak ini mempunyai manfaat yang sangat banyak. Seperti pada umumnya, minyak yang cenderung memiliki khasiat biasanya memiliki cara penyimpanan yang berbeda. Cara penyimpanan minyak atsiri bisa kamu perhatikan supaya minyak mu bertahan lama. Gimana sih cara menyimpannya yang betul? Yuk kita cari tahu melalui penjelasan di bawah ini

Minyak Atsiri

cara penyimpanan minyak atsiri

Esensial Oil atau biasa disebut minyak atsiri ini adalah senyawa yang diekstrak dari bagian tumbuhan berupa kelopak bunga, daun, kulit kayu, akar, hingga biji dan diperoleh melalui proses distilasi atau penyulingan. Minyak ini banyak dimanfaatkan untuk aromateraphy.

Jangan salah bukan hanya sebagai aromateraphy, minyak atsiri juga memiliki fungsi yang lainnya seperti dapat meningkatkan energi dan mood, meredakan mual, untuk membantu membuat tidur lebih nyenyak dan meredakan nyeri, bisa menenangkan pikiran dan mengurangi stres, bahkan bisa digunakan sebagai pengusir nyamuk dan pengharum ruangan.

Sempat disinggung tadi bahwa minyak ini didapatkan melalui proses ekstraksi dan penyilingan, penyilingan disini bisa menggunakan mesin penyulingan minyak atsiri.

Cara Penyimpanan Minyak Atsiri

Dari penjelasan tadi kita tahu bahwa minyak atsiri mempunyai manfaat atau khasiat yang tidak perlu di remehkan lagi. Namun seperti pada umumnya barang yang memiliki manfaat dan khasiat melimpah memiliki cara penyimpanannya sendiri supaya bisa bertahan lama.

Penyimpanan yang baik bisa membuat minyak atsiri ini bertahan lebih lama. Untuk itu ini beberapa tips cara penyimpanan minyak atsiri yang bisa kamu lakukan, diantaranya sebagai berikut :

BACA JUGA  Ekstrak Kulit Pinang Emang Bisa Dimanfaatkan?

1. Bersihkan sebelum disimpan

Sebelum kamu menyimpan minyak atsiri, sebaiknya pertama tama bersihkan terlebih dahulu dari pengotor – pengotor yang akan mengakibatkan minyak atsiri mu rusak. Beberapa pengotor minyak atsiri ini antara lain air dan sersah.

2. Simpan dalam wadah gelap

Cara penyimpanan dalam wadah gelap ini bertujuan untuk mengurangi fotodegradasi minyak atsiri akibat dari paparan cahaya, baik itu cahaya matahari ataupun cahaya lampu. Menyimpan minyak pada wadah yang transapran atau bening membuat mudah terpapar sinar matahari yang mengakibatkan minyak atsiri lebih cepat berubah. Kita ambil contoh apabila memliki minyak yang awalnya mempunyai warna jernih seperti air mineral, maka bila terus menerus diletakkan dalam wadah yang terpapar langsung cahaya, akan membuat minyak atsiri menguning.

3. Penyimpanan minyak atsiri pada suhu rendah

Minyak atsiri bisa lebih awet bila disimpan pada suhu rendah, paling tidak disuhu 18 derajat celcius. Suhu rendah bisa membantu menstabilkan senyawa – senyawa yang reaktif pada minyak atsiri, sehingga senyawa itu tidak mudah bereaksi pada reaktan yang lain nya.Kamu bisa menggunakan lemari es pada umunya untuk penyimpanan minyak atsiri ini, namun jika memungkinkan kamu bisa menyediakan showcase khusus untukmenyimpan minyak atsiri. Hal ini agar aroma dari minyak tidak mengganggu bahan makanan yang kamu miliki. Selain lemari es kamu dapat memanfaatkan selimut Nitrogen, CO2 padat (es Kering) atau bahan apapun yang bisa menjaga kondisi minyak atsiri agar ada di suhu rendah.

4. Penyimpanan minyak atsiri pada wadah plastik

Bagi para penyuling, menyimpan memakai botol amber yang gelap akan meningkatkan cost produksi, dan bukan cuma itu biasanya untuk mengurangi biaya tersebut penyuling menggunakan jerry can ataupun drum untuk menyimpan minyak atsiri nya. Penyimpanan minyak atsiri pada wadah plastik atau drum tidak bisa menghindarkan minyak dari resiko tercemar plastisizer pada wadah.

BACA JUGA  4 Tips Sederhana Memutihkan Kulit Badan Menyeluruh Secara Alami

Beberapa minyak atsiri yang mempunyai sifat korosif juga bisa mengakibatkan rusaknya wadah penyimpanan. Contoh minyak dengan sifat seperti ini adalah cengkeh dan kayu manis, apabila disimpan dalam wadah plastik PE maka wadah tersebut dapat penyok dalam hitungan hari.

5. Penyimpanan pada wadah logam

Menyimpan dengan wadah logam juga tidak serta merta membuat minyak atsiri aman. Ini karena beberapa logam reaktan terhadap minyak atsiri, sehingga terkadang bisa merubah warna maupun aroma pada minyak atsiri itu sendiri.

Efek dari berubahnya aroma tentunya merupakan suatu indikasi bahwa minyak atsiri menjadi rusak, untuk itu pilih bahan logam yang baik untukmenyimpan, biasanya dapat menggunakan bahan Stainless steel 316 L.

Beberapa akibat jika menyimpan dengan logam :

  • Bisa membuat minyak menjadi keruh hitam atau jernih merah jika disimpan dengan wadah berbahan besi
  • Akan membuat minyak menjadi keruh putih (dikarenakan larut dalam beberapa minyak atsiri) jika disimpan di alumunium
  • Serta membuat minyak menjadi kehijauan jika disimpan di bahan tembaga

Untuk itu cara menyimpan minyak atsiri bisa kamu lakukan dengan mempertimbangkan bagaimana sifat minyak atsiri tersebut. Semoga bermanfaat!