Bio Coal Briquettes
Bio coal briquettes merupakan bahan bakar padat, dengan bahan baku batu bara sebagai bahan bakar alternatif pengganti minyak tanah yang cukup murah dan dimungkinkan untuk dikembangkan secara masal dalam waktu yang relatif singkat mengingat teknologi dan peralatan yang digunakan sederhana.
Batubara diproses menggunakan metode pirolisis dan tidak menggunakan pirolisis dengan uji skala laboratorium, seperti uji proksimat dan laju pembakaran. Proses piroslisis menggunakan suhu 400 oC selama 2 jam dan karbonisasi biomassa tidak menggunakan parameter suhu dan waktu.
Lebih lengkapnya baca juga briquette manufacturers
Kekurangan pertama dari penggunaan briket ialah hasil pembakarannya. Briket dari bahan batu bara atau arang sama sama memberikan hasil pembakaran yang bisa sebabkan polusi udara dan mengganggu pernapasan. Selanjutnya selain itu, briket yang berasal dari batu bara mempunyai asap yang dapat menyebabkan korosi pada besi.
Dari beberapa hasil penelitian, pada umumnya nilai kalor yang dihasilkan dari biobriket ternyata tidak berbeda nyata dibandingkan dengan briket batubara. Maka dari itu, biobriket dapat digunakan sebagai bahan bakar proses pengeringan karet alam.
Briket dapat menggantikan bahan bakar minyak yang merupakan sumber energi tak terbarukan karena mudah untuk terbakar. Meski begitu, briket tidak akan mudah habis saat telah dibakar. Maka satu briket dapat bertahan cukup lama untuk digunakan dan tidak boros.
Keunggulan Briket Batubara
1. Material batu bara, berfungsi sebagai komponen utama dalam pembuatan briket batu bara.
Batubara dengan nilai kalori rendah juga mengandung banyak air maka menyulitkan dalam penyalaan, berasap dan panas yang berkurang. Solusinya dapat dicapai melalui metode pengeringan (mengurangi tingkat kelembaban) dan melalui proses karbonisasi (meningkatkan nilai kalor batubara).
2. Bahan Bakar Biomassa (serbuk kayu keras), sebagai katalisator untuk meningkatkan dan memperlancar proses pembakaran
• Semakin banyak kandungan bahan bakar biomassa, kemampuan briket untuk terbakar dengan mudah akan meningkat, dan pencapaian suhu maksimalnya akan semakin cepat.
• Tetapi, kelemahan dari peningkatan kandungan bahan bakar biomassa adalah lama pembakaran yang berkurang secara proporsional.
3. Tanah liat, sebagai bahan pengeras dan perekat
• Jenis tanah liat yang dipilih, perlu mengandung unsur Kaulinik yaitu unsur yang mempengaruhi kerekatan, kekerasan dan kekeringan
• Semakin banyak komposisinya, briket yang dihasilkan akan keras juga
4. Tepung tapioka, sebagai bahan perekat utama
• Pemilihan tepung tapioka yang optimal juga perlu dilakukan untuk memperoleh daya perekat yang kokoh dan tahan terhadap degradasi.
• Pembuatan “adonan perekat” dari tepung tapioka dengan air juga harus diperhatikan maka benar benar matang dan kental. Setelah adonan jadi lebih baik didinginkan terlebih dahulu sehingga adonan tersebut benar benar kental dan rekat
5. Batu Kapur (lime), berfungsi sebagai aditif yang berperan dalam menangkap zat beracun dan mengurangi aroma belerang.
• Dari eksperimen yang dilakukan, komposisi teroptimal untuk batu kapur adalah 1%.
• Komposisi batu kapur juga perlu diatur secara hati hati, karena kelebihannya dapat mengurangi intensitas panas dalam pembakaran briket.
Jenis Briket Batubara
- Jenis Berkarbonisasi (super), jenis tersebut mengalami terlebih dahulu proses dikarbonisasi sebelum menjadi Briket. Melewati proses karbonisasi, komponen volatil yang ada di dalamnya menguap.Briket Batubara tersebut diturunkan serendah mungkin maka produk akhirnya tidak berbau an berasap, tetapi biaya produksi menjadi meningkat karena pada batubara tersebut terjadi rendemen sebesar 50%. Briket tersebut cocok untuk digunakan untuk keperluan rumah tangga dan lebih aman dalam penggunaannya.
- Jenis Non Karbonisasi (biasa), jenis yang tersebut tidak mengalamai dikarbonisasi sebelum diproses menjadi Briket dan harganyapun lebih murah. Karena zat terbangnya masih terkandung dalam Briket Batubara maka pada penggunaannya lebih baik menggunakan tungku (bukan kompor) maka akan menghasilkan pembakaran yang sempurna dimana seluruh zat terbang yang muncu.
Cara Membuat Briket Batubara
- Bahan dan Perlengkapan yang Dibutuhkan
- Batubara (yang telah diolah)
- Bahan pengikat seperti pati atau perekat lainnya
- Mesin pencampur dan pemadat (mesin briket)
- Alat pengering
- Alat pengemas (opsional)
Langkah Langkah
1. Penghancuran Batubara
Batubara yang telah diolah perlu dihancurkan menjadi serbuk halus agar lebih cukup mudah untuk dicampur dan dipadatkan.
2. Pencampuran
Campurkan serbuk batubara dengan bahan pengikat (seperti pati) dengan perbandingan yang sesuai. Bahan pengikat akan membantu mempertahankan bentuk briket.
3. Pencampuran Lebih Lanjut
Campurkan bahan secara merata menggunakan mesin pencampur agar bahan pengikat terdistribusi dengan baik di seluruh campuran.
4. Pemadatan
Masukkan campuran batubara dan bahan pengikat ke dalam mesin pemadat (mesin briket).
Mesin tersebut akan memadatkan campuran menjadi briket dengan tekanan tinggi.
5. Pengeringan
Briket yang baru dibuat masih mengandung kadar air yang tinggi. Keringkan briket menggunakan alat pengering sampai kadar airnya rendah sehingga briket menjadi lebih padat dan efisien sebagai bahan bakar.
6. Pengemasan (Opsional)
Jika Anda berencana mendistribusikan atau menyimpan briket, Anda dapat mempertimbangkan untuk mengemasnya dalam kantong atau wadah yang sesuai.