Bahan Alami Untuk Dijadikan Sebagai Konsentrat

Pakan konsentrat terbuat dari bahan dengan kadar serat kasar yang rendah sehingga mudah dicerna oleh ternak. Konsentrat berperan penting mempercepat proses penggemukan sapi potong, tetapi peternak tidak boleh memberikan pakan konsentrat terlalu tinggi, harus diimbangi dengan hijauan.

Pada umumnya konsentrat terbuat dari bekatul, dedak, ampas singkong, ampas tahu, bungkil kelapa, tepung ikan, dan polard. Bahan yang paling sering digunakan untuk membuat konsentrat adalah limbah pertanian karena harganya jauh lebih ekonomis.

Jenis Jenis Pakan Konsetrat Untuk Sapi

  1. Dedak Padi

Kebanyakan orang beranggapan bahwa dedak padi dan bekatul tidak berbeda, namun jika dilihat dari tekstur dan kandungan nutrien dari kedua bahan tersebut berbeda. Dedak padi dan bekatul dan sekam sama-sama berasal dari limbah penggilingan padi. Penggilingan padi bisa mendapatkan beras giling sekitar 65% dan limbah hasil gilingan sebesar 35%, yang terdiri atas sekam 23%, dedak dan bekatul sebanyak 10%, dan yang lainnya merupakan kotoran.

Rice bran atau dikenal dedak padi adalah hasil samping proses dari penggilingan padi, terdiri dari lapisan sebelah luar butiran padi oleh sejumlah lembaga biji. Sementara bekatul (rice polish) merupakan lapisan sebelah dalam dari butiran padi termasuk sebagian kecil endosperm berpati. Pada proses penggilingan padi di Indonesia, dedak dihasilkan dalam penyosohan pertama, sementarra bekatul pada proses penyosohan kedua. Jika dilihat teksturnya bekatul relatif halus. Pada dedak padi masih terdapat rambut atau kulit padinya, sementara pada bekatul tidak ada jika direndam oleh air, Hampir keseluruhan bekatul dapat tenggelam didalam air, sedangkan pada dedak padi ada bagian-bagian kulit yang terapung.Kandungan serat kasar dedak padi relatif tinggi daripada bekatul.

  1. Ampas Tahu

Salah satu pakan alternatif cadangan konsentrat yang bagus dengan memanfaatkan ampas tahu. Ampas tahu adalah sisa dari proses pembuatan tahu yang sudah tidak lagi digunakan. Ampas tahu merupakan sisa atau limbah dari pengolahan tahu. Umumnya, ampas tahu ini dimanfaatkan oleh masyarakat hanya untuk pakan ternak. Namun tetapi, berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh beberapa lembaga institusi, menunjukkan bahwa ampas tahu ternyata  juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Hal ini dikarenakan dengan ampas tahu mengandung banyak gizi yang bermanfaat bagi tubuh. Terutama zat gizi protein. Protein yang terdapat pada ampas tahu dapat mencapai hingga 23,55% atau setara dengan 26,6 gram per 100 gram. Selain protein, ampas tahu juga memiliki kandungan zat gizi lainnya, contohnya karbohidrat yang mencapai 26,92%, kemudian lemak sebesar 5,54%, serat sebesar 16,53%, abu 17,03%, dan air sebesar 17,03%. Sampai dengan gizi-gizi yang terkandung pada ampas tahu tersebut, ampas tahu bisa diolah menjadi bahan pangan arternatif pakan ternak.

  1. Pollard

Pollard adalah salah satu pakan ternak yang terkenal dan nilai produksi yang didapatkan nampaknya lebih besar daripada yang dibayangkan dari kandungan protein dan kecernaan nilai zat makanannya. Penggunaan pollard seringkali dicampur dengan butiran dan dengan pakan yang kaya akan protein seperti bungkil-bungkilan. Pollard memiliki nilai yang tinggi ketika digunakan lebih dari seperempat bagian konsentrat.

BACA JUGA  Tips Panduan Memilih Lokasi Pernikahan yang Ideal dan Sesuai

 

Kualitas protein pollard lebih unggul daripada jagung, namun lebih rendah daripada kualitas protein bungkil kedelai, susu, ikan dan daging. Pollard kaya akan phosphor (P), feerum (Fe) namun miskin akan kalsium (Ca). pollard memiliki kandungan 1,2 9% P, tetapi hanya mengandung 0,13% Ca. bagian terbesar dari P ada dalam bentuk phitin phosphor. Polaard tidak mengandung vitamin A atau vitamin, namun kaya akan niacin dan thiamin.