Cara Membuat Kompos Cair Dari Sampah Disekitar Rumah

Cara membuat kompos cair dari berbagai jenis sampah organik yang tersedia di sekitar rumah. Ternyata sampah – sampah organik yang ada di sekitar rumah dapat dibuat kompos loh.

Tiap tanaman mempunyai rentan waktu yang berbeda untuk dapat menghasilkan buah. Beberapa tanaman memiliki rentan waktu berbuah dalam beberapa waktu singkat, seperti tomat, mentimun, semangka dan pepaya.

Ada juga yang membutuhkan waktu cukup lama untuk berbuah yaitu antara 6 sampai dengan 12 bulan, diantaranya adalah buah naga, jambu biji, jeruk nipis, dan blimbing.

Ada juga buah yang memiliki waktu yang lama yaitu setelah setahun atau bertahun – tahun untuk berbuah seperti srikaya, nangka, kelengkeng, delima, jambu air, sawo, mangga dan anggur.

Semua pasti suka jika melihat tanamannya tumbuh subur, berdaun lebat dan mempunyai banyak cabang namun tidak akan berarti apabila gagal berbuah. Pemupukan yang berlebihan, terutama yang banyak unsur hara nya mungkin akan membuat tanaman menjadi nampak rimbun, hijau dan sehat.

Akan tetapi pemberian pupuk yang berlebihan menyebabkan tajuk tanaman menjadi kekurangan cahaya matahari untuk membantu tanaman memasak makanannya.

Baca Juga: Cara Membuat Kompos Organik Dengan Em4

 

Cara Membuat Kompos Cair Sendiri Dirumah

cara membuat kompos cair

1. Kompos Cair dari Sabut Kelapa dan Krokot

Sabut kelapa mengandung unsur kalium yang cukup besar, sehingga bisa menjadi alternatif sumber kalium organik untuk menggantikan pupuk kimia atau anorganik.

Unsur hara seperti Ca, Mg, K, Na, dan P yang ada di sabut kelapa sesuai jika digunakan sebagai bahan pupuk organik.

Sementara itu kandungan kimia yang terdapat dalam krokot diantaranya adalah KCl, KSO4 dan KNO3 cocok digunakan sebagai bahan baku kompos untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman.

Cara Membuat Kompos Cair dari Sabut Kelapa dan Krokot

Langkah pertama pisahkan sabut kelapa dari buah kelapa. Uraikan sabut kelapa yang masih saling merekat, cacah menjadi kecil – kecil lalu masukkan ke dalam wadah botol atau wadah lainnya. Haluskan krokot lalu campur dengan sabut kelapa tadi.

BACA JUGA  Manfaat Kopra Putih

Selanjutnya, larutkan gula merah atau tetes tebu dengan air di wadah yang terpisah. Kemudian campurkan kurang lebih 1 tutup botol EM4 lalu aduk hingga terlarut. Tuangkan larutan tersebut ke wadah yang berisi sabut kelapa, kemudian tutup rapat.

Setiap pagi tutup botol dibuka dengan tujuan untuk membuang gas yang dihasilkan dari proses fermentasi di dalam botol. Simpan di ruanganyang tidak terkena sinar matahari langsung selama kurang lebih 2 minggu.

Pupuk ini dapat diaplikasikan pada akar dan daun tanaman. Cara pengaplikasiannya pada akar yaitu mencampurkan larutan sabut kelapa dan air bersih dengan perbandingan 1 : 3. Penyiraman kompos cair dilakukan setiap satu minggu sekali.

Sedangkan pengaplikasian pada daun yaitu mencampurkan kompos cair dan air bersih dengan perbandingan 1 : 5. Semprotkan pada daun serta batang tanaman kurang lebih satu minggu sekali.

2. Kompos Cair dari Air cucian beras

Cara membuat pupuk organic cair dari air cucian beras cukup sederhana. Cukup dengan mencampurkan air cucian beras atau leri dengan EM4 dan tetes tebu lalu aduk sampai merata. Masukkan ke dalam wadah kedap udara lalu difermentasi selama kurang lebih 1 sampai 2 minggu.

Pupuk yang dibuat diatas mengandung unsur hara dengan jenis yang cocok untuk tanaman hias berbunga maupun tanaman buah atau umbi yang sudah memasuki vase berbunga dan berbuah.

Setiap satu liter pupuk organik cair dari air cucian beras harus dicampur dengan 5 – 10 liter air bersih, apabila di rasa terlalu pekat maka air bersih di tambahkan lagi.

Siramkan pupuk organik cair dari air cucian beras yang sudah dicampur dengan air bersih ke tanaman dengan dosis disesuaikan bergantung dengan jenis tanaman dan tingkat kesuburan tanah.

BACA JUGA  Cara Memeras Kelapa Tanpa Mesin!

Simpan di wadah yang tertutup rapat serta tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung dan diletakkan pada suhu ruangan, pupuk organik cair dari air cucian beras ini dapat bertahan hingga 6 bulan.

3. Kompos Cair dari Kulit Pisang

Pohon pisang memiliki kandungan yang sangat bermanfaat bagi kita. Mulai dari ujung akar sampai dengan kulit buahnya pun semua dapat dimanfaatkan. Selain penghasil enzim xylanase, kulit pisang juga merupakan bahan organik yang mengandung unsur kimia yang dibutuhkan oleh tanaman.

Kandungan yang ada di dalam buah pisang itulah yang membuat kulit pisang cocok dimanfaatkan sebagai bahan pupuk organic. Pupuk organik dari kulit pisang ini dapat dimanfaatkan sebagai pupuk padat ataupun cair.

Kulit pisang memiliki kandungan yang sangat banyak diantaranya yaitu karbohidrat, lemak, protein, kalium, fosfor, zat besi, vitamin B, vitamin C, air, dan berbagai kandungan lainnya.

Salah satu kandungan kulit pisang yang baik untuk tanaman adalah kandungan kalium dan fosfor yang baik untuk pertumbuhan, pembungaan dan pembijian.

Cara Membuat Kompos Cair dari KulitPisang:

Kulit pisang matang dipotong menjadi bagian kecil – kecil lalu direndam dengan air kemudian di masukkan ke dalam botol atau wadah tertutup lainnya.

Tambahkan juga em4 dan tetes tebu ke dalam botol yang berisi air dan kulit pisang. Rendam selama kurang lebih 7 hari. Setelah itu aplikasikan pupuk organic cair dengan perbandingan antara POC dan air bersih 1 : 10.