Analisa Usaha Briket Batok Kelapa Pemula Wajib Tahu!
Pohon kelapa merupakan tanaman yang semua bagiannya bisa dimanfaatkan. Salah satunya yaitu tempurung atau batok kelapa. Pada artikel ini akan dibahas mengenai analisa usaha briket batok kelapa.
Batok kelapa tersebut akan dijadikan briket arang, usaha ini akan sangat menguntungkan. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai analisa usaha briket batok kelapa, langsung saja simak penjelasannya berikut ini.
Analisa Usaha Briket Batok Kelapa
Langsung saja kita masuk ke bagian analisa usaha briket arang batok kelapa, yaitu dengan estimasi modal dan hitungan omzet yang didapatkan.
Dengan begitu, kamu bisa mengetahui berapa besar keuntungan bisnismu dalam kurun waktu tertentu. Tentu semua ini hanya perkiraan angka saja, tetapi masih tetap mendekati dan masuk akal.
1. Modal Awal
Analisa modal awal yang dimaksud adalah barang atau peralatan yang digunakan selama proses produksi.
Artinya, barang tersebut tidak selalu dibeli ketika proses pembuatan briket arang berlangsung.
Peralatan apa saja yang dibutuhkan untuk pembuatan briket arang batok kelapa? Untuk pembuatan briket arang dibutuhkan yaitu mesin pencetak briket.
Kita asumsikan harga drum dan peralatan ringan seperti timbangan, ayakan DLL sebesar 1.500.000 rupiah.
Meskipun tidak perlu dibeli terus menerus, ada nilai penyusutan saat digunakan selama proses produksi. Anggap saja nilai penyusutan tersebut 50.000 dalam periode waktu satu bulan.
2. Biaya Operasional
Biaya operasional bisa dibilang kebalikan dari modal awal yaitu berupa barang investasi.
Setiap pengeluaran apapun yang digunakan untuk pembuatan briket arang batok kelapa, masuk ke dalam biaya operasional.
Biaya penyusutan: Rp. 50.000
Batok kelapa: 250kg x 600 rupiah x 30 hari = Rp. 4.500.000
Gaji pegawai: Rp. 1.000.000
Tepung : 8kg x 6000 rupiah x 30 = Rp. 1.440.000
Listrik dan air: Rp. 400.000
Transportasi: Rp. 500.000
Lain-lain: Rp. 500.000
3. Omzet
Dari bahan baku utama yang kita pakai dalam pembuatan briket arang, anggap saja kita mendapatkan 40% dari total berat awal.
Sehingga produk arang yang dihasilkan dari 250kg batok kelapa adalah 100kg. Dengan menganggap harga batok kelapa per kg seharga 4.500 rupiah, maka didapatlah omzet berikut ini
Omzet yang didapat: 100kg x 4.500 rupiah x 30 hari = Rp. 13.500.000
4. Keuntungan
Menghitung keuntungan menjadi sangat mudah saat kita sudah tahu besaran omzet serta biaya operasional. Kamu hanya perlu mengambil selisih antara keduanya, tetapi kalau hasilnya minus, berarti kamu merugi.
Keuntungan: 13.500.000 – 9.390.000 = Rp. 4.110.000
Cara Pembuatan Untuk Analisa Usaha Briket Batok Kelapa
Alat :
Alat yang kamu perlukan untuk membuat arang dan briket yaitu unit ketel pembakaran (drum), penggiling, ayakan, mesin cetak briket, dan juga timbangan.
Bahan-bahan :
Tempurung kelapa
Tanah liat atau tepung kanji
Air
Cara Pembuatan Briket dari Batok Kelapa:
1. Pengarangan, yaitu tempurung kelapa dibuat arang dengan cara pengarangan manual (dengan cara dibakar).
2. Penghancuran, proses ini bisa menggunakan mesin penggiling atau dihancurkan manual.
3. Pengayakan, setelah dihancurkan pengayakan dilakukan untuk mengumpulkan arang tempurung kelapa yang lembut dan halus. Arang tempurung kelapa diayak dengan saringan dengan ukuran kelolosan 50 mesh.
4. Pencampuran media, Arang tempurung kelapa yang sudah diayak kemudian dicampur dengan tanah liat/tepung kanji dan juga air dengan perbandingan 10 : 1 : 4.
5. Pencetakan briket arang, Setelah semua bahan tercampur dengan rata, langkah berikutnya yaitu masukkan bahan yang sudah halus ke dalam mesin cetakan briket.
6. Pengeringan, selanjutnya keringkan briket dengan oven di suhu 65 derajat celcius selama 2 jam atau sampai kadar airnya tinggal 7,01%-7,64% atau kamu juga bisa menggunakan bantuan sinar matahari. Briket arang batok kelapa sudah siap dikemas dan siap untuk dipasarkan.
Demikian artikel mengenai analisa usaha briket batok kelapa yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat dan kamu bisa mulai mencoba usaha ini yaa!