Cara Budidaya Ikan Nila yang Menguntungkan Bagi Pemula

Budidaya Ikan Nila – Kebutuhan ikan tidak ada habisnya dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk konsumsi maupun sebagai ikan hias. Salah satu jenis ikan yang banyak dicari adalah ikan nila. Ikan nila banyak diminati karena tubuh dan dagingnya yang relatif besar serta rasanya yang enak saat diolah untuk dikonsumsi.

Menurut beberapa penelitian, salah satunya oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebutkan bahwa budidaya ikan air tawar semakin diminati dan dibutuhkan untuk mempersiapkan masa depan.

Berdasarkan data yang beredar pada tahun 2018, produksi ikan air tawar meningkat lebih dari produksi ikan air laut. Selain itu, konsumsi ikan dalam negeri setiap tahun meningkat sebesar 5,04% setiap tahun.

Ikan nila juga memiliki harga yang relatif jauh lebih terjangkau jika dibandingkan dengan jenis ikan lainnya. Memelihara ikan nila tidaklah sulit, sehingga sangat cocok untuk pemula yang baru mulai belajar budidaya ikan.

Cara Budidaya Ikan Nila untuk Pemula

Budidaya Ikan Nila

Untuk dapat mengolah dan memaksimalkan potensi budidaya ikan nila, Anda harus memahami semua tahapan mulai dari pemilihan lokasi hingga cara merawat agar hasil maksimal. Dengan memahami semua tahapan tersebut, Anda juga dapat mengurangi risiko kerugian yang mungkin terjadi nantinya.

1. Serba-serbi Ikan Nila

Ikan nila sendiri berasal dari sungai Nil dan danau-danau sekitarnya sebelum akhirnya menyebar ke berbagai negara di lima benua dengan iklim tropis dan subtropis. Ikan nila memiliki daya adaptasi yang baik dan kemampuan berkembang biak yang cukup mudah.

Di alam bebas, Anda bisa menemukan ikan nila di perairan tawar seperti danau, sungai, rawa, atau waduk. Ikan nila umumnya akan dapat berkembang biak secara optimal pada suhu 25 hingga 30 derajat Celcius dengan kadar pH air 7-8.

Bagi anda yang ingin membudidayakan ikan nila, anda harus mengetahui pakan apa saja yang bisa dikonsumsi oleh ikan nila. Ikan nila sendiri tergolong hewan omnivora. Di alam liar, ikan nila memakan tumbuhan air, plankton, dan berbagai jenis hewan air lainnya.

Hal yang membedakan budidaya ikan nila dengan budidaya ikan lainnya seperti lele atau gurame adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk pakan buatan. Disarankan pakan buatan seperti pelet ikan nila yang memiliki kandungan protein 25%. Biayanya sendiri relatif lebih murah jika dibandingkan dengan biaya pakan buatan untuk ikan mas atau lele.

2. Pemilihan Lokasi Budidaya Ikan Nila

Ikan nila sebenarnya bisa tumbuh dan dibudidayakan di berbagai jenis media, mulai dari kolam semen, akuarium, kolam tanah, hingga kolam terpal. Sebisa mungkin pilih lokasi di mana Anda dapat memantau dan memeriksa kolam setiap saat.

BACA JUGA  Pentingnya Internal Linking untuk Pengalaman Pengguna

Anda juga harus memastikan kolam tidak ditumbuhi rumput liar atau pohon besar di sekitarnya karena hal ini tentunya dapat menghambat proses budidaya nantinya. Jangan lupa untuk memilih lokasi yang mendapat cukup sinar matahari.

Beberapa syarat pemilihan lokasi atau kolam budidaya ikan nila yang harus anda perhatikan adalah sebagai berikut :

  • Dinding dan dasar kolam yang digunakan untuk budidaya terbuat dari tanah liat (memiliki ketahanan air).
  • Memiliki debit air yang tenang (sekitar 8-15 liter per detik).
  • Pastikan air yang digunakan tidak terkontaminasi bahan kimia apapun dan tidak keruh.
  • PH optimal air netral berada pada kisaran 6,5 – 8,6 dengan suhu antara 25 – 30 derajat.
  • Kemiringan lahan berkisar antara 3 sampai 5 persen. Hal ini bertujuan untuk mempermudah proses irigasi nantinya.
  • Tingkat kecerahan kolam berada pada kisaran 20-30 cm.

3. Perawatan Kolam untuk Budidaya Ikan Nila

Setelah memilih lokasi budidaya ikan nila yang tepat, Anda perlu melakukan beberapa langkah persiapan agar dapat mengolah kolam yang ada. Langkah pengolahan ini bertujuan untuk membuat kolam siap sebelum benih ikan nila mulai disemai.

  • Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah mengeringkan dasar kolam. Anda bisa mengeringkan kolam dengan cara menjemurnya di bawah terik matahari selama kurang lebih 3-7 hari (tergantung kondisi cuaca).
  • Setelah kering, lakukan proses membajak atau membajak tanah hingga kedalaman kurang lebih 10cm. Bersihkan berbagai macam sampah, kotoran, kerikil, dan lumpur yang masih tertinggal di dasar kolam.
  • Proses selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah proses pengapuran kolam. Proses ini penting dilakukan untuk menetralkan kandungan pH kolam agar dalam kondisi optimal. Sesuaikan dosis pengapuran dengan tingkat keasaman tanah yang akan dipakai.
  • Setelah itu, Anda bisa memasuki proses pembuahan. Anda bisa menggunakan pupuk kandang atau kompos untuk mengembalikan kesuburan tanah yang akan digunakan. Pemupukan ini sendiri bertujuan untuk memberikan nutrisi bagi hewan atau tumbuhan mikroskopis yang masih ada di sekitar kolam agar nantinya bisa dijadikan pakan alami ikan nila.
  • Tahap terakhir adalah irigasi tambak. Anda bisa mulai mengalirkan air ke dalam kolam hingga kedalaman 10 – 20 cm dan diamkan selama 3-5 hari. Setelah itu, isi kolam dengan air hingga ketinggian 60 – 75 cm dan biarkan sinar matahari menembus dasar kolam dengan sempurna.

4. Pemilihan Bibit Nila

Untuk mendapatkan bibit ikan nila, ada 2 cara yang biasa digunakan. Pertama, Anda bisa mendapatkan bibit ikan nila langsung dari induknya. Cara kedua, Anda bisa membelinya langsung dari pasar atau koperasi perikanan yang menjual benih ikan nila.

BACA JUGA  Bisnis Ternak Sapi Potong

Berikut ciri-ciri benih ikan nila yang berkualitas:

  • Sebelum memilih, pastikan benih yang akan digunakan memiliki warna yang sama dan berat setiap benih sekitar 30 gram.
  • Pilih benih dengan warna belang yang berukuran kurang lebih 12 cm.
  • Pilih benih yang terlihat gesit dan memiliki penampilan fisik yang bebas dari cacat.

5. Proses Tebar Benih Nila

Meski ikan nila tergolong ikan yang memiliki proses adaptasi yang cukup mudah dan memiliki daya tahan yang kuat, Anda tetap harus melakukan proses penyebaran benih dengan benar. Berikut ini adalah cara penyebaran benih ikan nila yang optimal:

  • Siapkan ember berisi air bersih hingga setengahnya.
  • Masukkan benih ikan nila ke dalam ember dan diamkan selama kurang lebih 10 menit.
  • Perlahan tambahkan air ke ember sampai penuh dan biarkan selama sekitar 5 menit. Proses ini biasanya dilakukan dengan tujuan agar ikan nila dapat beradaptasi dan tidak stres.
  • Sebarkan benih ikan nila ke dalam kolam secara perlahan.

6. Perawatan Ikan Nila

Rawat ikan nila dengan memberi makan secara teratur dan menjaga kebersihan kolam setiap saat. Disarankan untuk memberi makan 2 atau 3 kali sehari. Gunakan pakan dengan lemak, karbohidrat, protein, vitamin dan mineral yang cukup.

7. Proses Pemanenan Ikan Nila

Berat ideal ikan nila yang siap dipanen biasanya sekitar 500 gram. Waktu panen sendiri biasanya mengacu pada kebutuhan pasar. Namun untuk pemeliharaan ikan nila mulai dari proses tebar benih hingga proses panen biasanya membutuhkan waktu sekitar 4 hingga 6 bulan.

8. Pemeliharaan ikan nila

Pemeliharaan ikan nila dapat dilakukan dengan memberi makan ikan nila 2 sampai 3 kali sehari. Pastikan untuk memberikan pelet berkualitas tinggi pada nila Anda. Pemberian pelet yang berkualitas diharapkan mampu membuat bobot ikan nila mencapai bobot ideal 500 gram. Umumnya berat ini dicapai dalam waktu 3-6 bulan. Jangan lupa untuk memastikan ketinggian kolam berada dalam jarak 75-100 cm.

Demikian artikel mengenai Cara Budidaya Ikan Nila yang Menguntungkan Bagi Pemula, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk Kita semua, terima kasih.