FAKTA UNIK

Proses Pembuatan Gula Aren Ternyata Mudah Baget Loh!

proses pembuatan gula aren

Gula merah atau juga bisa disebut gula aren merupakan gula yang terbuat dari bahan baku air nira diperoleh dari pohon enau. Hasil olahan dari nira yang diolah menjadi Gula merah ini biasanya dapat diolah menjadi bahan baku pembuatan kecap manis, wedang jahe, bubur kacang hijau, dan olahan lain yang masih banyak lagi. Lalu bagaimana proses pembuatan gula aren? Ikuti dan simak artikel ini sampai selesai, yaa!

Proses Pembuatan Gula Aren

Pengambilan Nira

Proses untuk pengambilan nira ini biasanya diawali dengan pengetokan atau pemukulan tangkai tandan bunga dari pangkal pohon ke arah tandan bunga. Hal tersebut dilakukan selama satu bulan atau hingga bunga berguguran.

Diawali dengan rentang waktu pada minggu pertama yaitu dua kali dalam satu minggu. Setelah itu bisa dilanjutkan satu minggu sekali sampai adanya tandan bunga dari tandan yang berguguran. Proses pemukulan ini dilanjutkan guna melemaskan pori  pori atau jalur air nira yang akan keluar. Agar keluarnya lancar dan juga lebih deras.

Setiap melakukan pengetokan diakhiri dengan mengayunkan tandan yang bertujuan supaya dapat meratakan hasil dari pemukulan atau meratakan pelemasan jalur dari air nira. Proses pemukulan ini biasanya dilakukan kurang lebih 30 menit.

Proses Pembuatan Gula Aren yang Selanjutnya yaitu Penyadapan

Jika sudah selesai, maka akan dilakukan proses penyadapan, yaitu proses pengambilan air nira dari pohonnya. Pohon enau yang siap disadap niranya dapat ditandai dengan mengeluarkan aroma yang harum. Aroma itu biasanya berasal dari tanda bunga jantan yang berdampingan tumbuh dengan tanda bunga betina.

Untuk mengambil air nira, biasanya pohon aren akan disadap dua kali sehari, yakni pada pagi dan juga sore hari. Nira yang diambil pada pagi hari hasilnya akan lebih banyak dibandingkan dengan nira yang dipanen pada sore hari.

Jumlah hasil panen nira ini juga tergantung pada tingkat kesuburan tanah dan tentunya perawatannya. Jika dalam satu hari panen air nira dapat sepuluh liter dalam satu pohon, maka jika pada pagi hari kita akan menghasilkan tujuh liter air nira, sedangkan panen sore hari hanya menghasilkan tiga liter nira.

Perlu kamu ketahui, air nira sangat mudah menjadi masam, karena zat gula yang terkandung di nira mudah terfermentasi oleh bakteri. Untuk mensiasati supaya nira tidak mudah terfermentasi, biasanya perajin gula merah akan menggunakan satu kilogram kayu nangka yang sudah dicincang tipis seperti kripik yang direndam dalam satu liter air masak hingga kecoklatan.

Baca juga : Mesin Gula Semut, Mesin Pembuat Gula Semut Anda 2022

Pemasakan

Air nira yang sudah terkumpul tadi kemudian disaring terlebih dahulu supaya lebih bersih. Setelah disaring hingga bersih, kemudian dibawa ke tempat pemasakan. Air nira yang telah disaring ini kemudian akan direbus di atas wajan yang besar dan dengan api yang sedang saja. Cairan gula harus sering diaduk selama proses rebus nya supaya tidak menggumpal.

Lama pemasakan biasanya sekitar 4-5 jam, tergantung pada bentuk tungku dan besarnya api yang digunakan untuk memasak. Sebaiknya pilihlah tungku yang dibuat dengan bentuk standar tungku hemat bahan bakar dan wadah masak yang permukaannya cukup luas, serta kayu api yang sudah kering. Selain kayu api, kamu bisa juga memakai sekam padi dan juga tandan kosong sawit.

Nira aren yang sedang dimasak jangan lupa untuk sambil sesekali diaduk, supaya tidak gosong, menggumpal, dan mencegah hasil gula terasa pahit. Ketika mendidih, nira yang sedang dipanaskan di atas api panas ini akan mengeluarkan buih – buih.  Untuk mencegah meluapnya buih ketika nira dimasak, kamu bisa taburkan dua butir daging buah kemiri yang telah dihaluskan pada setiap wajan. Cara lainnya yaitu adalah kamu bisa menggunakan dua sendok minyak kelapa.

Jangan lupa untuk membuang buih yang keluar apabila nira sudah mendidih. Pembuangan buih ini berfungsi supaya ketika dicetak, gula dapat mengeras dan tidak jadi menghitam.

Setelah direbus beberapa waktu lamanya, cairan gula secara perlahan akan berubah warna menjadi warna cokelat. Cairan gula yang sudah berubah menjadi warna kecokelatan pun akan mengeluarkan letupan – letupan kecil seperti magma.

Untuk menguji apakah nira yang telah mendidih sudah bisa dicetak atau belum. Caranya yaitu larutkan sedikit nira yang kamu masak ke dalam air bersih dingin. Apabila air nira langsung membeku, maka gula merah sudah siap untuk di cetak. Jika nira belum cukup siap untuk dicetak namun memaksanya untuk dicetak, akan menyebabkan gula aren nantinya akan mudah berjamur.

Proses Pembuatan Gula Aren yang Terakhir yaitu Pencetakan

Nira yang telah berubah menjadi cairan gula tersebut kemudian dapat kamu tuangkan ke dalam cetakan. Cetakan dapat menggunakan bambu atau bisa juga dengan cetakan batok kelapa.

Selanjutnya gula aren yang sudah membeku di cetakan, dibiarkan satu malam sampai suhunya dingin, baru bisa dibungkus. Apabila gula aren dibungkus dalam keadaan panas, akan membuat gula menjadi lembab dan akan mudah berjamur.

Cara tradisional untuk membungkus gula aren biasanya menggunakan daun pisang, upih pinang, daun jati, dan perangkat alami yang lainnya. Akan tetapi, perajin yang lebih modern akan membungkus gula aren menggunakan plastik bertuliskan dengan merk dagang yang sudah dibuatnya.

Setelah itu, kita tunggu sampai gula merah menjadi dingin. Gula merah atau gula aren yang telah dingin dapat ditiriskan ke tempat yang terpisah untuk kemudian dibungkus dan bisa untuk dikonsumsi.

Nah, dia atas tadi sudah ada bagaimana proses pembuatan gula aren. Ternyata proses pembuatannya memerlukan cukup banyak waktu ya. Jadi pantad saja jika gula aren itu harganya sedikit mahal.

Exit mobile version