FAKTA UNIK

Cara Pembibitan Cengkeh yang Perlu Diketahui-Ini Rahasianya!!

cara pembibitan cengkeh

Telah diketahui bahwa banyaknya manfaat cengkeh untuk kesehatan dan kecantikan membuat permintaan pasokan cengkeh yang semakin melonjak. Oleh karena itu perlu dilakukan pembudidayaan tanaman bergenus Syzygium ini. Pada dasarnya cara pembibitan cengkeh tidaklah mudah, diperlukan kesabaran dan ketelatenan agar bisa mendapatkan pohon cengkeh yang sehat dan subur.

Biasanya orang-orang enggan menanamnya karena dianggap sulit tumbuh dan perawatannya pun tidak mudah. Hal ini dikarenakan tanaman cengkeh memang tanaman yang butuh perhatian ekstra. Namun prospek dari pembudidayaan cengkeh sangat menjanjikan dan menggiurkan. Oleh sebab itu, ayo kesampingkan rasa sulit itu dan mari pelajari langkah-langkah di bawah ini:

Cara Pembibitan Cengkeh

1. Cara Pembibitan Cengkeh Proses penanaman

Untuk bibit berusia 1 tahun, tingginya minimal 60 cm, sedangkan yang berusia 2 tahun minimal 90 cm. Pastikan bibitnya tidak berpenyakit dan sehat, memiliki akar tunggang yang lurus sepanjang 45cm dan 30-35 akar cabang, memiliki batang tunggal dengan masing-masing percabangan 7 pasang. Jumlah daunnya maksimal 63 pasang dengan daun mudah berwarna hijau segar dan daun tua berwarna hijau tua.

2. Cara Pembibitan Cengkeh Perawatan

Setelah bibitnya ditanam, maka sangat perlu dilakukan perawatan yang relatif intens. Tanaman cengkeh yang dirawat dengan baik akan menghasilkan pohon cengkeh dengan produksi bunga yang melimpah dan berumur panjang. Contohnya, cengkeh yang berada di Ternate, cengkeh AFO, cengkeh ini sudah berusia 350 tahun dan masih aktif memproduksi.

Perawatan cengkeh memang dilakukan dalam jangka waktu panjang selama pohonnya masih dianggap masih mampu memberikan hasil produksi yang memuaskan. Apalagi pada saat tanaman cengkeh masih berusia 1 sampai 5 tahun. Di usia itu, pohon cengkeh masih sangat mudah terkena penyakit dan bisa mati kapan saja.
Untuk perawatan tanaman cengkeh , bisa Anda ikuti hal-hal di bawah ini:

Tanaman cengkeh yang masih muda akan mati begitu saja jika tidak mendapat pasokan air yang cukup. Oleh karena itu, tanahnya harus tetap dalam kondisi yang lembap. Apalagi pada saat kemarau, harus dilakukan penyiraman ekstra.

Pemupukan dilakukan untuk merangsang pertumbuhan pohon lebih cepat dan memberikan hasil bunga cengkeh yang melimpah. Berikan pupuk 6 bulan sekali. Pupuk yang diberikan bisa berupa pupuk kompos organik, pupuk kandang atau anorganik. Caranya dengan menggali tanah mengitari area sekitar tanaman cengkeh dan memberikan pupuk pada tanah tersebut, setelah itu tutup kembali tanahnya.

Cengkeh merupakan tanaman yang sangat sensitif terhadap pengaruh hama. Hama yang biasanya merusak tanaman ini adalah perusak akar, perusak pucuk, penggerek, perusak daun, dan penyakit yang sering menyerang adalah Die back (mati ranting), Bakteri pembuluh kayu cengkeh, cacat daun cengkeh dan embun jelaga. Maka dari itu perlu dilakukan pengendalian hama dan penyakit dengan menggunakan fungisida/insektisida.

Penyulaman artinya, mengganti tanaman pohon cengkeh yang mati dengan bibit unggul yang baru. Untuk penyulaman, bibit yang diperlukan untuk mengganti tanaman yang mati adalah bibit yang usianya sama dengan usia tanaman yang yang masih hidup di lahan itu, agar nanti bisa tumbuh seragam. Periode penyulaman sebaiknya dilakukan pada musim hujan agar bibit baru mendapat pasokan air yang banyak.

Sebaiknya dilakukan penggemburan 6 bulan sekali di area tanah sekitar tanaman. Sekaligus melakukan penyiangan sekaligus. Yaitu dengan membersihkan tanaman-tanaman liar atau gulma yang dapat mencuri nutrisi tanah yang dibutuhkan oleh cengkeh.

3. Cara Pembibitan Cengkeh Panen

Setelah itu, cengkeh yang berumur 5 sampai 7 tahun siap dipanen. Bagian yang dipanen adalah bunganya yang tidak mekar utuh. Cara yang tepat untuk memanennya adalah dengan memetiknya langsung menggunakan tangan agar tidak merusak daun juga tangkainya. Kemudian masukkan pada kantong kain atau keranjang yang sudah disiapkan. Karena pohon cengkeh sangat tinggi, bisa mencapai 16-20 m, jadi untuk memanennya biasanya digunakan tangga kayu.

Selanjutnya, Anda bisa menjualnya langsung atau mengeringkannya terlebih dahulu. Perlu diketahui bahwa harga cengkeh yang sudah dikeringkan itu lebih mahal. Sebelum dijual atau dikeringkan, pisahkan terlebih dahulu dari tangkainya sehingga terlihat seperti biji-bijian tunggal.

Setelah dilakukan panen pertama, tetap lakukan perawatan pada pohon-pohon cengkeh Anda agar buahnya tetap melimpah di tahun-tahun berikutnya. Perlu dicatat bahwa harga dari sekilo cengkeh terus melambung di setiap tahunnya. Jadi, ini bisa menjadi aset sekaligus investasi keluarga Anda. Jadi tunggu apalagi yuk segera miliki produk bibit tanaman cengkeh di sini

Persemaian

Ada dua macam penyemaian, yaitu:

A. Penyemaian pendahuluan atau perkecambahan

Sebelum Anda menyemai, biji yang terpilih perlu dikecambahkan terlebih dahulu supaya bibit-bibit bisa diseleksi lagi dan pertumbuhannya merata. Tempat perkecambahan biasanya menggunakan bak-bak dari pasangan batu merah atau menggunakan peti atau bisa juga menggunakan bedengan. Tempat perkecambahan harus diletakkan di tempat yang teduh untuk menjaga kelembaban dan juga menahan percikan air hujan. Hal yang perlu diperhatikan waktu menyemai adalah

B. Persemaian tetap atau persemaian selanjutnya

Biji-biji yang sudah tumbuh perlu segera dipindahkan ke persemaian selanjutnya. Ada dua fase pemindahannya, sebagai berikut:

a) Langsung dipindahkan ke dalam bedengan

Cara pemutaran berdasarkan usia bibit: (i) bibit yang sudah berumur 1 tahun, putaran dibuat dengan kedalaman sekitar 20 cm dan diameternya 15 cm, (ii) bibit yang berusia 2 tahun, putaran dibuat dengan kedalaman 30 cm dan juga diameternya 20 cm.

b) Tidak langsung dipindahkan

Memakai keranjang, plupuh dan juga kantong plastik.

Memilih Biji yang akan Disemai

Jika belum memilih biji, yang pertama harus memilih pohon induk. Pohon induk yang dipilih harus memenuhi syarat di bawah ini:

a. Yang sudah cukup usia atau umur, yang baik yaitu setelah mencapai umur lebih dari 14 tahun.

b. Yang hasil produksinya tinggi, baik kualitas dan juga  kuantitasnya, artinya berbunga lebat dan juga baik mutunya (jenis unggul).

c. Keadaan pohon sehat, kelihatan subur dan juga menghijau, tahan terhadap hama dan juga penyakit, terutama penyakit layu bujang.

Setelah memilih pohon induk yang sudah memenuhi syarat, selanjutnya memilih bijinya. Biji yang baik yaitu sebagai berikut:

a. Berwarna kuning muda dan juga tidak mempunyai bercak kehitaman. Penggunaan biji yang mempunyai bercak kehitaman atau berwarna hitam walaupun bisa tumbuh, namun tidak bisa menjadi bibit yang baik.

b. Besarnya normal, tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil.

c. Yang bernas atau bersisi, untuk mengetahui biji yang berisi sebaiknya direndam di dalam air terlebih dahulu, biji yang mengapung dibuang sedangkan biji yang tenggelam diambil. Tetapi walaupun biji mengendap kalau cacat atau mempunyai bercak kehitaman sebaiknya jangan digunakan.

d. Jangan sampai kering karena bisa mengakibatkan daya tumbuh yang kurang baik.

Semua biji yang telah terpilih sebaiknya segera dikuliti dan juga disemaikan agar tidak rusak dan juga pertumbuhannya merata.

Exit mobile version