Beberapa Kesalahpahaman Tentang Perbedaan Antara Universitas Negeri dan Swasta

 

 

 

 

 

 

Beberapa pemikiran yang salah tentang perbedaan universitas negeri dan perguruan tinggi swasta

1. Lulusan perguruan tinggi negeri lebih menanggung mampu kerja

Pernyataan ini biasa sering kami dengar diantara percakapan orang tua di kampung. Mereka berpikir bahwa sesuatu yang berlabel “NEGERI” itu tetap mudah. Termasuk ringan memperoleh pekerjaan. Mungkin hal ini karena pernah banyaknya berita sekolah tidak resmi yang sempat menjamur. Akhirnya mereka tetap menganggap bahwa kata “SWASTA” itu berarti sesuatu yang “ILEGAL”.

Padahal didalam kenyataanya ringan atau tidaknya diterima kerja tidak mampu dipastikan. Lulusan perguruan tinggi negeri terhitung banyak yang tetap menganggur. Namun begitu terhitung dengan lulusan universitas swasta, tidak seutuhnya mereka kesusahan mendapat pekerjaan. Bukan kata swastanya yang menyebabkan kesusahan mampu kerja, tapi akreditasi perguruan tingginya. Kebanyakan pihak perusahaan atau lainnya akan menambahkan beberapa syarat terkait akreditasi bukan berdasarkan lulusan swasta atau negeri.

 

2. Lebih baik masuk di perguruan tinggi ternama dengan jurusan apa adanya daripada memilih kuliah di kampus swasta dengan jurusan yang sebetulnya diinginkan

Ini adalah kesimpulan yang paling tidak benar kaprah. Hal yang menyebabkan banyak lulusan SMA/SMK yang ingin kuliah tidak benar tujuan. Mereka lebih memilih mengejar universitas favorit daripada jurusan yang diinginkan. Kenapa tidak memilih jurusan yang diinginkan? Karena mampu saja persaingan jurusan yang mereka ingin di universitas favorit tersebut amat berat.

BACA JUGA  Begini Cara Asyik Nonton Sepak Bola di Rumah

Karena mulai persaingannya berat, pada akhirnya demi kuliah di universitas favorit tersebut mereka memilih jurusan yang persaingannya rendah. Jurusan yang sama sekali tidak ditau dan tidak mereka inginkan. Ujung-ujungnya mulai tidak benar jurusan, malas kuliah, dan terkecuali lulus pun mereka tidak mengetahui senang ngapain.

Pilihlah jurusan (program studi) yang amat kamu inginkan. Karena dunia perkuliahan itu tidak sesimpel pembelajaran SMA. Saya jamin terkecuali kamu tidak suka, kamu tidak akan tahan mempelajarinya.

 

3. Memilih universitas terkenal yang terakreditasi mapan tapi tidak memperbandingkan akreditasi jurusan antar universitas

Ini terhitung kadang jadi hal yang terlewatkan. Kebanyakan penduduk berpikir terkecuali universitasnya bagus maka semua jurusannya terhitung akan bagus. Jika kamu terhitung orang yang berpikir demikian, mending langsung beralih ke pemahaman yang benar mulai sekarang. Faktanya tidak semua jurusan di universitas terkenal mempunyai akreditasi A. Jika universitas tersebut baru membuka jurusannya th. ini saat kamu ingin kuliah, maka udah mampu dipastikan tidak akan kemungkinan terkreditasi A.

Jika hanya memperhatikan akreditasi universitas tanpa memandang akreditasi jurusannya. Mungkin kamu tidak akan mengetahui bahwa ternyata jurusan yang kamu ingin di universitas lain memiliki mutu yang lebih baik (akreditasinya lebih tinggi).

 

4. Fasilitas di Perguruan Tinggi tetap lebih baik

BACA JUGA  Manfaat, Fungsi, dan Tujuan Video Iklan

Pemikiran yang tidak benar kaprah terakhir adalah tentang fasilitas. Banyak yang berpikir bahwa fasilitas dikampus negeri itu lebih baik. Siapa bilang? Kamu pernah dengar arti rumah sakit swasta mempunyai peralatan yang lebih canggih berasal dari rumah sakit yang di biayai negara kan? Begitu terhitung dengan kampus. Jika kamu tetap tidak yakin silakan cek googling berita dengan kata kunci “toilet di universitas unhas kotor”. Kamu akan memperoleh hasil yang mengejutkan tentang berita unhas universitas internasional katanya tapi mutu toiletnya buruk (ini berita terkenal kira-kira th. 2011).

Justru kadang waktu universitas swasta amat memelihara sekali mutu dan fasilitas kampusnya. Karena kudu bersaing dengan universitas negeri. Makanya tidak heran terkecuali sppnya kadang waktu lebih tinggi berasal dari pembayaran duwit kuliah di universitas negeri. Karena kuliah dikampus swasta tidak memperoleh subsidi pembayaran spp berasal dari pemerintah.

Sebagai kesimpulan artikel ini, terkecuali ada yang menanyakan kepada saya “Apakah kuliah di Perguruan tinggi pasti lebih baik daripada di perguruan tinggi swasta?” Jawaban saya tergantung kampusnya! Kamu mampu menilai mutu berasal dari universitas tersebut.