Bisnis Usaha Apa Saja Yang Diramalkan Akan Terpuruk di Tahun 2022

Selain bisnis usaha yang diprediksi memiliki masa depan yang cerah, tentu saja akan ada bisnis usaha yang bakal menjalani masa2 suram di tahun 2022, akibat pandemi Virus Corona (Covid-19) ini. Sebagian dari pelaku usaha pada bidang2 dibawah ini diprediksi bisa bangkrut, atau setidaknya 1/2 bangkrut, dimana hidup segan, matipun tak mau.

Tanpa perlu berlama2, berikut daftar usaha atau kegiatan bisnis yang diprediksi akan terpuruk di tahun 2022 :

1. Transportasi : Industri ini dipresiksi cukup sulit untuk menghadapi tahun 2022. Transportasi Pesawat Terbang, Kereta Api, Kapal Laut, hingga transportasi lokal, seperti bus antar kota antar propinsi (AKAP), termasuk industri2 yang menopangnya, sebagai pabrik pembuatan, penyuplai suku cadang dan maintenance.

Alasannya 1 saja, saat ini siapa yang berani duduk dempet dengan orang yang tidak Anda kenal sebelumnya? Meski diperbolehkan beroperasi, biasanya hanya diizinkan maksimal 50% dari set penumpang.

Ini termasuk semua bisnis transportasi online, Gojek, Grab, dsb yang mengangkut penumpang. Lihat saja para drivel ojol yang mengeluh pendapatannya menurun hingga 90%, karena tidak bisa mengangkut penumpang lagi. Peminat untuk menggunakan transportasi sewaan ini pun menurun, dan orang2 saat ini cenderung membawa kendaraan sendiri.

 

Spesial info buat para bettor mania yang sedang mencari angka jitu buat taruhan nya bisa kesini ” japritoto ” ataupun kesini ” Keluaran toto macau ”

 

2. Perhotelan : Industri hotel sangat bergantung pada turis dan acara2 yang digelar pemerintah (ini bukan rahasia lagi, mengingat banyaknya uang Negara yang dihamburkan hanya untuk menyewa kamar2 mahal dan menyelenggarakan rapat di hotel). Selama pariwisata rute mancanegara dan rute domestik masih ditutup, industri ini sulit untuk pulih 100% seperti sedia kala.

BACA JUGA  Media Online Terpercaya Dengan Berita Terlengkap

Dengan kondisi seperti ini saja, banyak hotel yang sudah gulung tikar, karena tidak ada tamu, dan omzet hanya 10-20% (yang didapat dari anak usaha, seperti laundry, restoran, kolam renang, dsb). Apalagi saat ini masyarakat cenderung menahan uang, selain untuk motif berjaga2, pendapatan rata2 mereka juga menurun.

3. Travel : Setali tiga uang, usaha2 travel umumnya sepaket sama hotel dan pariwisata, dan salah satu usaha yang diprediksi paling lesu. Tiket dan paket tur apa yang mau dijual/ditawarkan, kalau pariwisata belum dibuka sepenuhnya?

4. Mall : Pusat2 perbelanjaan shopping dan IT center juga diprediksi sulit untuk pulih 100% seperti sebelum pandemi. Meski diizinkan beroperasi, tetapi tetap dihimbau untuk melakukan social distancing, dan minat orang2 juga cenderung menurun untuk ke tempat2 keramaian seperti ini.

5. Entertainment : Termasuk semua tempat2 hiburan lokal, seperti bioskop, tempat hiburan malam (bar, club), pusat olahraga (fitness center, gym), pusat permainan anak (timezone, amazone), warnet/icafe, dsb. Meski diizinkan beroperasi, tetapi tetap dihimbau untuk melakukan social distancing, dan minat orang2 juga cenderung menurun untuk ke tempat2 keramaian seperti ini.

6. Property : Karena pendapatan masyarakat menurun (termasuk yang kena PHK, atau yang dirumahkan, gaji tidak dibayar full), maka daya beli untuk properti (perumahan dan ruko) juga menurun. Saat ini masyarakat cenderung menahan uang untuk motif berjaga2, mengingat pandemi belum berakhir sepenuhnya.

BACA JUGA  Cara Membuat Anchor Text yang Efektif untuk SEO

7. MICE (Meeting; Incentive, Convention & Exhibition) : Acara2 seperti pertemuan, rapat, konvensi, pameran, resepsi pernikahan, dsb, yang bersifat mengumpulkan orang banyak juga akan terdampak. Bagi yang nekat pingin menikah, siap2 kehilangan “pendapatan” dari angpau dalam jumlah besar, heee. Ini termasuk bisnis persewaan kantor, yang cenderung mengalami penurunan.

8. Restoran (rumah makan) : Sama seperti mall, masyarakat cenderung menghindari tempat2 keramaian, seperti restoran dan rumah makan. Orang cenderung take home saja (bungkus bawa pulang). tidak makan di tempat.

9. Industri Otomotif : Brand2 otomotif, seperti Toyota, Mitsubishi, Honda, Astra, dsb untuk survive tidaklah mudah. Akan ada yang mati, ada pula yang survive. Industri semakin besar, semakin sulit berubah. Tidak semudah industri UKM yang gampang dipivot ke jualan nasi goreng, atau usaha lainnya.

10. Industri Ternak : Contohnya usaha ternak ayam, yang mengalami penurunan penjualan. Ada video yang bisa pembaca temukan di Youtube, dimana seorang peternak akhirnya melepas ribuan anak ayamnya ke alam, dimana tidak mampu lagi memberi pakan akibat Covid-19 ini.